kawan,
perih bukan bila kau kadang merasa sendiri
disudut duniamu sendiri
di keramaian memandang kesendirianmu
saat tak ada lagi orang yang kau kira peduli
ketika kau merasa tak berada dimana-mana
jika kau sebut satu kata "SAHABAT"
ia ada, ia akan ada
tapi ketahuilah kawan
sahabatmu hanya manusia biasa
ia mungkin membantu kalau kau minta
sahabatmu juga punya kehidupan sendiri, masalah sendiri
ia tak bisa terus-terusan kau gunakan sewaktu-waktu kau butuh
ada kalanya ia akan mengurus kepentingannya sendiri
tak ada hal yang akan benar-benar selalu hadir mendampingimu
sepanjang waktu kecuali pikiran, perasaan dan nyawamu
inilah yang mau aku katakan
"sahabatmu hanya manusia biasa"
dan ia tak akan bisa kau bawa kemana-mana
ada kalanya kau harus sendiri
perih bukan bila kau kadang merasa sendiri
disudut duniamu sendiri
di keramaian memandang kesendirianmu
saat tak ada lagi orang yang kau kira peduli
ketika kau merasa tak berada dimana-mana
jika kau sebut satu kata "SAHABAT"
ia ada, ia akan ada
tapi ketahuilah kawan
sahabatmu hanya manusia biasa
ia mungkin membantu kalau kau minta
sahabatmu juga punya kehidupan sendiri, masalah sendiri
ia tak bisa terus-terusan kau gunakan sewaktu-waktu kau butuh
ada kalanya ia akan mengurus kepentingannya sendiri
tak ada hal yang akan benar-benar selalu hadir mendampingimu
sepanjang waktu kecuali pikiran, perasaan dan nyawamu
inilah yang mau aku katakan
"sahabatmu hanya manusia biasa"
dan ia tak akan bisa kau bawa kemana-mana
ada kalanya kau harus sendiri
Dan untuk situasi ini kawan, hanya pikiran, perasaan, dan nyawa sendirilah yang akan berperan menjadi teman tak terbatas ruang dan waktu.
BalasHapus